Sang Istri Memberi Isyarat Minta Cerai dan Tanggapan Suaminya Ini Membuatnya Sedih

loading...
loading...
Aduhh jadi mewek deh...
Tahun itu, sang istri bertemu dengan pria lain dan hampir menjadi selingkuhannya. Dia adalah pria yang sangat humoris dan berbakat. Mungkin karena pernikahan keduanya yang kurang sempurna, sehingga pria ini selalu bisa membawa suatu hal yang baru buatnya, membuatnya merasa seperti awal-awal pacaran lagi. Beberapa tahun ini, ia tidak suka merawat diri, malas keluar, berbaring seharian di sofa tidak makan, tapi setelah kenal pria ini, ia berubah menjadi seorang wanita yang ceria..





Sang suami ada merasakan perubahan pada istrinya itu, kemudian ditanyanya : "Apakah kamu bertemu dengan orang lain yang kamu suka?"

Sang istri menganggukkan kepala, mengiyakannya.
Suami menjawab : "Bagus dong! Tapi harus bisa mengontrol diri dan jaga jarak ya."
Benar-benar bukan suatu respon yang seharusnya keluar dari mulut seorang suami.
Sang istri heran dan bertanya : "Bagaimana cara menjaga jarak? Bolehkah kalau hubungan melaju sampai minta cerai denganmu?"
Jawab suami : "Tidak boleh! Kalau tidak, aku juga tidak perlu basa basi denganmu."
Lanjut suami : "Banyak orang juga sama dengan kita, inilah pernikahan. Akan sangat melelahkan kalau keduanya selalu penuh gairah. Keduanya sudah sangat akrab begini, kalau tidak sengaja tersentuh bagian itu, kemudian langsung bergairahkah? Makanya, pernikahan kita tidak bermasalah, yang bermasalah adalah bagaimana pandangan orang terhadap pernikahan itu sendiri, tidak menyikapinya secara dewasa. Sekarang kamu ketemu orang ini, dia bisa memberikan perasaan bergairah, kamu merasa dia baik, dan kita berdua tidak baik. Salah besar! Kalau kamu menikah dengannya, beberapa tahun kemudian juga akan seperti ini kondisinya, bahkan mungkin lebih buruk lagi. Karena kita bersama dari awal, punya anak, beli rumah bersama, mengisi rumah bersama, kamu dan aku membiayai anak dan keluarga ini bersama. Sedangkan kamu dan dia? Dari awal sudah berasal dari 2 keluarga yang berbeda, dia punya putrinya sendiri, kamu punya putra sendiri, keduanya pasti ingin menang sendiri, tidak akan adil. Sewaktu bergairah, bisa melakukan hal-hal yang diinginkan, tapi setelah rasa gairah itu pergi, hanya akan menjadi orang asing, hingga pada saat itu kamu akan menyesal! Maka kalau kamu merasa lebih bahagia bila hidup bersamanya, pergilah."


Sang istri langsung memeluk suaminya erat-erat dan menangis. Sejak saat itu, ia tidak pernah mengungkit perceraian. Sebenarnya pernikahan itu sangat biasa, hanyalah seperti suatu hubungan kerja sama untuk saling membagi tugas dan tanggung jawab, jangan terlalu berharap akan sesuatu yang romantis. Kalau kamu berharap terlalu banyak, akan jadi pemilih, dan membuat pernikahanmu tidak bisa berjalan lama dan stabil. Sikapilah pernikahan dengan dewasa, selesaikan masalah yang ada di hadapanmu!

Banyak orang yang tidak bisa menerima kehidupan yang biasa-biasa ini, ingin menghindari kewajiban yang ada. Mari kita hargai semua hal dan orang yang ada di depan mata kita ini.
Para wanita harus bisa belajar memberi ruang yang cukup untuk diri sendiri dan suami, kontrol emosi, perbanyak percakapan dan diskusi, milikilah suatu sikap pengertian, percaya, dan mengalah.
Pria pun juga sama, harus belajar untuk lebih memperhatikan dan menyayangi istrimu, 1 kalimat pendek darimu saja sudah bisa membuatnya bahagia! Tingkat tertinggi dalam suatu hubungan adalah hubungan yang datar dan stabil, sekalipun bertengkar ataupun beradu mulut pun tidak  akan meninggalkan satu sama lain. Entah kamu menjadi kurus, menjadi cantik, apapun perubahan padamu, orang yang tidak mencintaimu tidak akan mencintaimu. Tapi sekalipun kamu menjadi gemuk, berubah jelek, orang yang mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu.
Pria adalah seseorang akan hidup bersama saling melengkapi, bukanlah sesuatu benda yang dipamerkan, atau saling dibandingkan. Kehidupan yang normal dan bahagialah yang terbaik. Jadi bukan mau cari pasangan hidup yang tampan atau kaya, melainkan carilah yang bisa saling mengerti dan mengalah. Kalau tidak bisa menerimamu apa adanya, sebagus atau setampan apa pun dia juga tidak berguna
loading...