loading...
loading...
Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata (18) tega dihabisi sang pacar dengan cara mencekiknya hingga tewas.
Tak hanya itu, gadis cantik ini juga disetubuhi siang dan malam sebelum dihabisi oleh AR (17).
Belakangan diketahui, Ni Made Prabawanti sempat memposting tautan ‘Bagaimana cara terbaik untuk meminta maaf?’ di akun Facebooknya @ Nimade Prabawanti Gowinda D.
Postingan Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata sebelum tewas.
Belum diketahui maksud dari postingan gadis malang itu.
Namun, hal yang pasti yaitu gadis ini telah menjadi korban kekejian sang pacar.
Kejahatan bejat " Aswin R " (17) terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polrestabes Surabaya dalam kasus pembunuhan Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata (18).
Remaja yang tinggal di Keputih, Surabaya itu ternyata tidak hanya menghabisi nyawa korban.
Ada fakta baru yang terungkap saat penyidik menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian dekat apartemen Puncak Kertajaya Regency Surabaya, Selasa (11/10/2016) siang.
Dalam rekonstruksi di lahan kosong dan semak-semak ilalang itu, tersangka memperagakan sebanyak 19 adegan.
Sebelum korban dihabisi nyawanya, tersangka sempat melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Ini dilakukan setelah tersangka dan korban yang mengendarai sepeda motor ke lokasi kejadian pada Kamis (6/10/2016) sore.
Dalam rekonstruksi, diperagakan adegan bercinta tersangka dan korban.
Tersangka yang mengenakan kaus warna merah dan celana jins warna gelap awalnya bermesraan di atas sepeda motor.
Selanjutnya, tersangka mengajak korban ke semak-semak dan melakukan hubungan intim layaknya suami istri di tempat itu.
Setelah melakukan hubungan intim pada Kamis (6/10/2016) sore, tersangka mengajak korban jalan-jalan keliling Surabaya.
Saat jalan-jalan, tersangka dan korban yang ternyata mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya ini sempat mampir ke sebuah bengkel motor dan minimarket.
“Saya pergi ke Rungkut dan setelah itu kembali ke sini (lokasi kejadian),” aku AR saat rekonstruksi kepada Tim sebarkanberita.com
Setelah jalan-jalan, tersangka membawa korban ke lokasi kejadian lagi pada Kamis (11/10/2016) malam hari.
Begitu tiba di lokasi, tersangka kembali menyetubuhi korban untuk kali kedua di semak-semak.
Usai berhubungan intim yang kedua, tersangka yang awalnya sudah menanam dendam karena hubungannya tidak direstui oleh orangtua korban menghabisi nyawa kekasihnya sendiri.
Caranya, leher korban dicekik hingga meninggal dunia.
Sudah menghabisi korban, tersangka masih bertindak sadis.
Tersangka yang pernah membawa kabur korban pada 2013, dan tersangka sempat ditahan ini langsung memukuli korban berkali-kali di wajahnya.
Aksi tersebut belum selesai.
Setelah memukuli, tersangka kemudian menginjak-injak leher korban.
Tidak lama kemudian, pelaku menginjak-injak perut korban yang sudah terlentang tidak bernyawa.
Saat menginjak-injak korban, AR mengenakan sepatu warna hitam setinggi di atas mata kaki.
“Ini fakta baru yang mengejutkan, ternyata pelaku melakukan kekerasan setelah korban dibunuh,” sebut AKBP Shinto Silitongo, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya.
Usai membunuh korban, tersangka kemudian melucuti perhiasan yang dikenakan korban.
Seperti anting-anting dan gelang.
Anting-anting sudah dijual, sedangkan gelangnya belum.
“Sepeda motor korban juga dibawa tersangka, tapi belum sempat di jual. Karena masih dipakai oleh tersangka usai membunuh korban,” jelas Shinto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ni Made Prabawanti Gorinda Dewadatta dibunuh AR dan jasadnya ditemukan di lahan kosong dekat apartemen Puncak Kertajaya Regency Surabaya, Minggu (9/10/2016).
Tak hanya itu, gadis cantik ini juga disetubuhi siang dan malam sebelum dihabisi oleh AR (17).
Belakangan diketahui, Ni Made Prabawanti sempat memposting tautan ‘Bagaimana cara terbaik untuk meminta maaf?’ di akun Facebooknya @ Nimade Prabawanti Gowinda D.
Postingan Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata sebelum tewas.
Belum diketahui maksud dari postingan gadis malang itu.
Namun, hal yang pasti yaitu gadis ini telah menjadi korban kekejian sang pacar.
Kejahatan bejat " Aswin R " (17) terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polrestabes Surabaya dalam kasus pembunuhan Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata (18).
Remaja yang tinggal di Keputih, Surabaya itu ternyata tidak hanya menghabisi nyawa korban.
Ada fakta baru yang terungkap saat penyidik menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian dekat apartemen Puncak Kertajaya Regency Surabaya, Selasa (11/10/2016) siang.
Dalam rekonstruksi di lahan kosong dan semak-semak ilalang itu, tersangka memperagakan sebanyak 19 adegan.
Sebelum korban dihabisi nyawanya, tersangka sempat melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Ini dilakukan setelah tersangka dan korban yang mengendarai sepeda motor ke lokasi kejadian pada Kamis (6/10/2016) sore.
Dalam rekonstruksi, diperagakan adegan bercinta tersangka dan korban.
Tersangka yang mengenakan kaus warna merah dan celana jins warna gelap awalnya bermesraan di atas sepeda motor.
Selanjutnya, tersangka mengajak korban ke semak-semak dan melakukan hubungan intim layaknya suami istri di tempat itu.
Setelah melakukan hubungan intim pada Kamis (6/10/2016) sore, tersangka mengajak korban jalan-jalan keliling Surabaya.
Saat jalan-jalan, tersangka dan korban yang ternyata mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya ini sempat mampir ke sebuah bengkel motor dan minimarket.
“Saya pergi ke Rungkut dan setelah itu kembali ke sini (lokasi kejadian),” aku AR saat rekonstruksi kepada Tim sebarkanberita.com
Setelah jalan-jalan, tersangka membawa korban ke lokasi kejadian lagi pada Kamis (11/10/2016) malam hari.
Begitu tiba di lokasi, tersangka kembali menyetubuhi korban untuk kali kedua di semak-semak.
Usai berhubungan intim yang kedua, tersangka yang awalnya sudah menanam dendam karena hubungannya tidak direstui oleh orangtua korban menghabisi nyawa kekasihnya sendiri.
Caranya, leher korban dicekik hingga meninggal dunia.
Sudah menghabisi korban, tersangka masih bertindak sadis.
Tersangka yang pernah membawa kabur korban pada 2013, dan tersangka sempat ditahan ini langsung memukuli korban berkali-kali di wajahnya.
Aksi tersebut belum selesai.
Setelah memukuli, tersangka kemudian menginjak-injak leher korban.
Tidak lama kemudian, pelaku menginjak-injak perut korban yang sudah terlentang tidak bernyawa.
Saat menginjak-injak korban, AR mengenakan sepatu warna hitam setinggi di atas mata kaki.
“Ini fakta baru yang mengejutkan, ternyata pelaku melakukan kekerasan setelah korban dibunuh,” sebut AKBP Shinto Silitongo, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya.
Usai membunuh korban, tersangka kemudian melucuti perhiasan yang dikenakan korban.
Seperti anting-anting dan gelang.
Anting-anting sudah dijual, sedangkan gelangnya belum.
“Sepeda motor korban juga dibawa tersangka, tapi belum sempat di jual. Karena masih dipakai oleh tersangka usai membunuh korban,” jelas Shinto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ni Made Prabawanti Gorinda Dewadatta dibunuh AR dan jasadnya ditemukan di lahan kosong dekat apartemen Puncak Kertajaya Regency Surabaya, Minggu (9/10/2016).
loading...