loading...
loading...
Semua sudah terlambat…
Rudy telah berpacaran dengan Emma sejak dibangku SMA. Setelah lulus SMA Emma memutuskan untuk bekerja di desa, sedangkan Rudy pergi ke kota untuk lanjut kuliah. Rudy adalah satu-satunya orang di desa mereka yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, namun sayangnya ia terpaksa berhenti kuliah ketika semester empat karena ayahnya mengalami kecelakaan. Ketika itu Emma pergi ke kota untuk menemui Rudy dan memberikan sebuah buku tabungan sambil berkata,"Kamu adalah kebanggaan orang-orang desa dan juga kebangganku Rud. Jangan berhenti kuliah, ini kamu pakai saja dulu…"Setelah itu Rudy dan Emma tinggal bersama. Emma bekerja dan mengurus seluruh keperluan Rudy sehingga Rudy bisa menyelesaikan kuliahnya dengan lancar. Setelah lulus Rudy mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi, sedangkan Emma harus kembali ke desa mengurus ibunya yang sakit. Sejak saat itu hubungan mereka mulai renggang, Emma merasa dirinya tak pantas bersanding dengan Rudy akan tetapi Rudy masih mencintai Emma hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Setelah menikah Emma tinggal bersama Rudy di kota. Setelah beberapa tahun bekerja, Rudy memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Ketika baru mulai usaha, Rudy mendapat kabar bahwa Emma mengandung. Rudy merasa belum saatnya mereka punya anak sehingga akhirnya Emma menggurkan kandungannya.
Setahun kemudian Emma kembali mengandung, ketika itu usaha Rudy baru saja mulai menanjak, akan tetapi masih banyak hutang yang harus dibayar ketika itu. Rudy sekali lagi memaksa Emma menggugurkan kandungannya.
Setelah enam tahun berjuang akhirnya usaha Rudy membuahkan hasil. Ketika itu Rudy sudah siap untuk punya anak, sayangnya Emma tak kunjung mengandung. Dokter mengatakan kemungkinan Emma mengandung sangatlah kecil. Rudy sangat sedih dan tak bisa menerima hal tersebut, mereka mulai sering bertengkar bahkan Rudy beberapa kali memukul Emma.
Rudy pun memutuskan untuk bercerai, namun Emma tidak mau diceraikan. Marah terhadap kenyataan, Rudy kemudian berpacaran dengan wanita lain. Hubungan Rudy dan Emma semakin retak, mereka bagaikan musuh bebuyutan yang bertengkar setiap hari. Akhirnya Rudy dengan sengaja mengirimkan foto wanita simpanannya kepada Emma. Sejak saat itu Emma berubah diam, ia menyetujui permintaan cerai Rudy.
Di hari perceraian mereka, Emma menghampiri Rudy dan memeluknya sambil berkata, "Rud, benar kamu sudah tak menginginkanku lagi?" Rudy tidak memberi respon apapun. Emma mengeluarkan sebuah buku laporan kesehatan yang terlihat lecak dan menyerahkannya ke tangan Rudy kemudian meninggalkan Rudy sambil berlinang air mata.
Lewat beberapa waktu, Rudy akhirnya membuka buku tersebut dan sangat kaget melihat rekor bahwa Emma telah empat kali menggugurkan kandungannya! Rudy segera menelpon Emma menanyakan mengapa Emma tidak pernah memberitahunya akan kehamilannya yang ketiga dan keempat. Emma berkata ketika itu Rudy sedang sibuk-sibuknya mengurus usaha dan tak pernah memperhatikan dirinya. Emma juga tahu Rudy tidak menginginkan anak ketika itu sehingga ia mengambil keputusan sendiri untuk menggugurkan kandungannya. Ketika telepon ditutup, dunia Rudy seakan runtuh. Sulit dibayangkan bagaimana Emma pergi sendiri ke rumah sakit dan menggugurkan kandungannya tanpa ditemani dan pulang ke rumah ia tetap melakukan pekerjaan rumah dengan baik seakan tak terjadi apapun. Emma menahan kepedihan sendiri tanpa mengeluh sedikitpun…
Rudy menangis sekeras-kerasnya, ia tak menyangka penyebab Emma tak bisa punya anak lagi tak lain dan tak bukan adalah dirinya sendiri! Rudy sangat menyesal dan berusaha minta Emma untuk kembali, namun Rudy telah menoreh luka yang sangat dalam hingga Emma tak tahu apakah ia bisa memaafkan Rudy. Di sisi lain, pacar Rudy ketika itu tengah mengandung anaknya dan minta agar Rudy segera menikahinya. Rudy sangat kalut, ia tak ingin menikahi pacarnya, namun ia juga tak tahu apa yang harus diperbuat agar Emma memaafkannya…
loading...