Kisah Haru Dibalik Foto Ayah dan Putrinya di Restoran Cepat Saji, Istri Pergi Saat Suami Alami Ini

loading...
loading...
Kisah dibalik foto ayah membelikan makanan cepat saji untuk kedua putrinya ini sungguh mengharukan.



Ada cerita haru yang terpatri dibalik kesenangan dua bocah perempuan menikmati makanan cepat saji yang dibeli ayah.
Foto ini menunjukkan bagaiman seorang ayah hanya menonton dua putrinya lahap menyantap makanan.
Dua anak kecil perempuan itu sangat menikmati makanan cepat saji yang dibeli.
Sementara sanga ayah, hanya memperhatikan saja tanpa membeli makanan apapun.
Mereka duduk bersama di satu meja.
Seperti dilansir dari viral4real, itu jelas karena sang ayah tak memiliki cukup uang untuk membeli tiga porsi makanan.
Meski foto yang tersebar itu menunjukkan kesedihan, banyak netizen pula yang kagum.
Dimana sang ayah tak mementingkan dirinya sendiri dan rela menahan lapar.
Dirinya hanya membiarkan sang anak kenyang dan menikmati makanannya.
Namun bukan itu kisah dibalik dari foto yang diposting Junnel Sarajan.
Foto itu sengaja diposting olehnya.
Sampai dengan saat ini sudah mendapat 58 ribu like dan 65 ribu dibagikan.
Disela viralnya postingan itu, ada seorang wanita yang mengirim pesan pribadi ke akun Junnel.
Dia mengaku sebagai sepupu dari lelaki yang ada di foto tersebut.
Namun akun itu ialah Lloyd Café Cadena.
Dia juga mengirimkan foto berbeda dalam pesannya.
Ayah/Viral4real
Ayah/Viral4real ()
Foto itu menunjukkan lelaki dan dua gadis yang sama tengah berada di sisi jalan.
Ayah dua gadis kecil itu sedang menjaga lapak dagangannya.
Menurut keterangannya, istri dari pria itu meninggalkannya karena sang suami mengalami stroke ringan.
Kini dirinya harus merawat dua putri kecilnya seorang diri.
Kisah Bocah Kelas 5 SD Urus 3 Adiknya Usai Ayah Meninggal dan Ibunya Pergi, Videonya Bikin Nangis
Memiliki anak adalah impian sebagian besar pasangan yang sudah menikah.
Bahkan, tak jarang pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun tapi tak kunjung memiliki anak.
Malahan yang banyak diberikan anak, tega meninggalkan buah hatinya itu.
Seperti yang dialami empat bocah di Sumedang berikut ini.
Ayahnya telah meninggal dunia sekitar tiga bulan yang lalu, sementara ibu kandungnya tidak mau mengurus mereka.
Alhasil, anak pertamanya yang masih duduk di bangku kelas 5 SD harus mengurus adiknya yang paling kecil dan masih bayi barusia 5 bulan.
Sementara adiknya yang berusia 2 tahun diurus oleh kakaknya yang berusia 7 tahun.
Kisah keempat bocah malang itu dibagikan oleh akun Instagram @lambe_turah, Sabtu (11/3/2017).
Tampak dalam video, adiknya itu menangis dan berusaha ditenangkan oleh kakaknya yang masih sekolah kelas 5 SD tersebut.
Lalu ada foto dirinya sedang menyusui adiknya itu.
Mereka juga tinggal di rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Ini kisah lengkapnya :
"BANTU SHARE #SUMEDANG
Yatim 1 rumah
11Thn, 7thn, 2,5thn, dan 5bln
Gw Cc ke Siapaaa Kalo begini
Kisah Bocah2 yg Malang
Dsn. Babakan Kananga Desa Wargaluyu - Tanjungmedar, Sumedang - Jawa Barat
Dapet info bahwa Ayah anak2 yg malang ini sdh meninggal 3 bulan yg lalu sedangkan si ibu kandungnya msh ada tapi gak ngurusin
Yang masih bayi di urus oleh kakaknya yg kelas 5 Sd sedangkan anak kecil yg usia 2 tahun di urus oleh kakaknya yg satunya lagi
Beginilah kehidupan anak2 yg sangat malang ini..Cc ke siapaaa?????
.
Kalau Pemerintah Setempat tdk mengambil langkah utk menyelamatkan anak2 ini...Gw (reporterjail) Evakuasi ke Jakarta
.
Info reporterjail Kent Arock'ers".
YANG INGIN MEMBANTU ADIK2 INI BESOK MINCEU INFOIN LAGI ALAMAT YANG LEBIH LENGKAP MEREKA"
Melihat video itu, netizen pun merasa kasihan bahkan banyak yang mengaku menangis melihatnya.
Beberapa bahkan ingin mengurus anak-anak tersebut.
Ini komentar-komentar netizen :
rachmadeyana: Nangis liat ini @ahmadkhakiki
ayu.sassy: Ya Allah....aku seorang ibu, gak tega ngeliatnya...sedih bgt, ..seandainya deket dr rmh aku..
yienmusas: Teganya si ibu, suami meninggal anak ditnggalkan
estilubis: Ya Allah,,langsung nangis aqu,,
dyandra28: Jangan di pisahin ya minceu anaknya.. satuin cari orang tua asuh.. klo taruh di panti nanti terpisah
loading...