loading...
loading...
Jakarta - Kematian Desi Wulan Dari (19) masih menyisakan teka-teki. Dari ujung telepon, Desi sempat mengabarkan kepada ibundanya, Irna Tri Mariani, dirinya didorong lalu jatuh dari lantai 9 Apartemen Kalibata City.
Desi ditemukan jatuh dari Apartemen Kalibata City pada Rabu 16 November 2016 pukul 22.15 WIB. Desi kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Tria Dipa, Jakarta Selatan. Namun, nyawa Desi tidak bisa diselamatkan. Ia akhirnya tewas dan jenazahnya dipindahkan polisi ke rumah duka di RSCM.
Keluarga bagai disambar geledek mendengar kabar kematian perempuan yang menjadi model majalah ini. "Seharian itu, baru malam, pokoknya di atas pukul 21.00 WIB dia telepon. Katanya dia habis jatuh, didorong temannya. Setelah itu HP-nya mati," cerita Ibunda Desi, Irna, pada Kamis, 17 November 2016 kemarin.

Jenazah Desi telah diautopsi dan segera dikebumikan keluarganya. Polisi kini terus menyingkap tabir gelap kematian Desi. Saksi-saksi masih terus didalami keterangannya, termasuk keterangan dari keluarga yang mengaku menerima telepon terakhir Desi.

Desi tewas terjatuh dari lantai 9 Apartemen Kalibata City.
"Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Tria Dipa," kata Kapolsek Metro Pancoran, Kompol Aswin, kepada detikcom, Kamis (17/11/2016).
Desi sebelumnya sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Tria Dipa, Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan.
Seorang saksi mata bahkan memastikan perempuan itu masih hidup saat dievakuasi dari tempat dia jatuh. Namun tak lama setelah sampai di UGD, Desi dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Pancoran Kompol Aswin mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Kami belum berani mengambil kesimpulan penyebab jatuhnya korban seperti apa, yang jelas saat ini kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang ada," jelas Aswin kepada detikcom, Kamis (17/11/2016).
Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Keadaan kamar yang dihuni korban pun diperiksa polisi.
"Sudah kita cek ke kamarnya, ada dua kamar. Memang kondisinya berantakan, kasur dan sprei itu berantakan," imbuh Aswin.
Namun Aswin mengaku belum mengetahui penyebab kamar tersebut berantakan apakah bekas perkelahian atau memang tidak ada kaitannya dengan kejadian tersebut.
"Belum, belum sampai ke situ. Dua orang temannya masih kami periksa," lanjut Aswin.
Desi diketahui sudah menempati kamar di lantai 9 selama 3 minggu.
"Korban informasinya sudah ada tiga mingguan sewa kamar di situ, bayar harian," ujar Kapolsek Pancoran Kompol Aswin kepada detikcom, Kamis (17/11/2016).
Aswin mengatakan, korban menempati apartemen tersebut bersama dua temannya, yakni seorang perempuan berinisial SR (23) dan laki-laki berinisial R (23).
"Mereka teman dekat, cuma masih didalami kenal sama korban di mana dan bagaimana ceritanya," imbuh Aswin.
Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan di Polsek Pancoran. Alibi kedua temannya saat kejadian, sedang didalami polisi.
Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi.
"Belum bisa kita buka dulu, masih penyelidikan, masih kita simpul-simpulkan. Yang jelas masih diperiksa-periksa dulu saksi-saksinya," kata Kapolsek Pancoran Kompol Aswin saat dihubungi detikcom, Kamis (17/11/2016).
Tiga saksi yang sudah diperiksa yaitu Satpam inisial W, serta dua teman sekamar Desi, R dan S.
"S perempuan, R laki-laki. Baru sejauh itu dulu, kita belum bisa simpulkan karena apa," ujarnya.
Tetangga Desi di apartemen juga akan diperiksa untuk pendalaman lebih jauh. "Dari keterangan kita nggak bisa ambil kesimpulan. Masih harus kroscek, dan keterangan dari tetangga unit," ujar Aswin.
Selain itu, polisi sudah mengambil keterangan dari orang tua Desi. "Belum ada perkembangan kesimpulan kematiannya bagaimana. Terbaru, kami habis mengambil keterangan dari orang tuanya yang tinggal di Kramat Jati," ucap Kapolsek Pancoran Kompol Aswin saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (17/11/2016) malam.
Keluarga sebelumnya mengatakan teman teman sekamar yang salah satunya adalah R, seorang pria gemulai. "Teman-temannya yang bencong (banci, -red) itu sekamar di Kalibata," ujar ayah Desi, Rahmat saat mendatangi RSCM, Salemba, Jakarta.
Ibunda Desi, Irna Tri Mariani, bercerita sempat ditelepon anaknya.
"Seharian itu, baru malam, pokoknya di atas jam 21.00 WIB dia telepon. Katanya dia habis jatuh, didorong temannya. Setelah itu HP-nya mati," ujar Irna di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Irna tak berprasangka apa-apa setelah menerima telepon itu. Tetapi kemudian dia mengetahui peristiwa ini dari pemberitaan.
"Saya tahu dari berita, makanya ke sini untuk urus autopsi," imbuh dia.
Atas keterangan itu, polisi sudah mengambil keterangan dari orang tua Desi. "Belum ada perkembangan kesimpulan kematiannya bagaimana. Terbaru, kami habis mengambil keterangan dari orang tuanya yang tinggal di Kramat Jati," ujar Kapolsek Pancoran Kompol Aswin.
"Jadi kami konfirmasi. Setelah kejadian si Desi masih telpon-telponan sama orang tuanya," imbuh Aswin.
SUMBER: http://news.detik.com/berita/d-3348214/5-fakta-kematian-model-desi-jatuh-dari-kalibata-city-hingga-misteri-telepon/6

Desi ditemukan jatuh dari Apartemen Kalibata City pada Rabu 16 November 2016 pukul 22.15 WIB. Desi kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Tria Dipa, Jakarta Selatan. Namun, nyawa Desi tidak bisa diselamatkan. Ia akhirnya tewas dan jenazahnya dipindahkan polisi ke rumah duka di RSCM.
Keluarga bagai disambar geledek mendengar kabar kematian perempuan yang menjadi model majalah ini. "Seharian itu, baru malam, pokoknya di atas pukul 21.00 WIB dia telepon. Katanya dia habis jatuh, didorong temannya. Setelah itu HP-nya mati," cerita Ibunda Desi, Irna, pada Kamis, 17 November 2016 kemarin.

Jenazah Desi telah diautopsi dan segera dikebumikan keluarganya. Polisi kini terus menyingkap tabir gelap kematian Desi. Saksi-saksi masih terus didalami keterangannya, termasuk keterangan dari keluarga yang mengaku menerima telepon terakhir Desi.

Desi tewas terjatuh dari lantai 9 Apartemen Kalibata City.
"Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Tria Dipa," kata Kapolsek Metro Pancoran, Kompol Aswin, kepada detikcom, Kamis (17/11/2016).
Desi sebelumnya sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Tria Dipa, Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan.
Seorang saksi mata bahkan memastikan perempuan itu masih hidup saat dievakuasi dari tempat dia jatuh. Namun tak lama setelah sampai di UGD, Desi dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Pancoran Kompol Aswin mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Kami belum berani mengambil kesimpulan penyebab jatuhnya korban seperti apa, yang jelas saat ini kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang ada," jelas Aswin kepada detikcom, Kamis (17/11/2016).
Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Keadaan kamar yang dihuni korban pun diperiksa polisi.
"Sudah kita cek ke kamarnya, ada dua kamar. Memang kondisinya berantakan, kasur dan sprei itu berantakan," imbuh Aswin.
Namun Aswin mengaku belum mengetahui penyebab kamar tersebut berantakan apakah bekas perkelahian atau memang tidak ada kaitannya dengan kejadian tersebut.
"Belum, belum sampai ke situ. Dua orang temannya masih kami periksa," lanjut Aswin.
Desi diketahui sudah menempati kamar di lantai 9 selama 3 minggu.
"Korban informasinya sudah ada tiga mingguan sewa kamar di situ, bayar harian," ujar Kapolsek Pancoran Kompol Aswin kepada detikcom, Kamis (17/11/2016).
Aswin mengatakan, korban menempati apartemen tersebut bersama dua temannya, yakni seorang perempuan berinisial SR (23) dan laki-laki berinisial R (23).
"Mereka teman dekat, cuma masih didalami kenal sama korban di mana dan bagaimana ceritanya," imbuh Aswin.
Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan di Polsek Pancoran. Alibi kedua temannya saat kejadian, sedang didalami polisi.
Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi.
"Belum bisa kita buka dulu, masih penyelidikan, masih kita simpul-simpulkan. Yang jelas masih diperiksa-periksa dulu saksi-saksinya," kata Kapolsek Pancoran Kompol Aswin saat dihubungi detikcom, Kamis (17/11/2016).
Tiga saksi yang sudah diperiksa yaitu Satpam inisial W, serta dua teman sekamar Desi, R dan S.
"S perempuan, R laki-laki. Baru sejauh itu dulu, kita belum bisa simpulkan karena apa," ujarnya.
Tetangga Desi di apartemen juga akan diperiksa untuk pendalaman lebih jauh. "Dari keterangan kita nggak bisa ambil kesimpulan. Masih harus kroscek, dan keterangan dari tetangga unit," ujar Aswin.
Selain itu, polisi sudah mengambil keterangan dari orang tua Desi. "Belum ada perkembangan kesimpulan kematiannya bagaimana. Terbaru, kami habis mengambil keterangan dari orang tuanya yang tinggal di Kramat Jati," ucap Kapolsek Pancoran Kompol Aswin saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (17/11/2016) malam.
Keluarga sebelumnya mengatakan teman teman sekamar yang salah satunya adalah R, seorang pria gemulai. "Teman-temannya yang bencong (banci, -red) itu sekamar di Kalibata," ujar ayah Desi, Rahmat saat mendatangi RSCM, Salemba, Jakarta.
Ibunda Desi, Irna Tri Mariani, bercerita sempat ditelepon anaknya.
"Seharian itu, baru malam, pokoknya di atas jam 21.00 WIB dia telepon. Katanya dia habis jatuh, didorong temannya. Setelah itu HP-nya mati," ujar Irna di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Irna tak berprasangka apa-apa setelah menerima telepon itu. Tetapi kemudian dia mengetahui peristiwa ini dari pemberitaan.
"Saya tahu dari berita, makanya ke sini untuk urus autopsi," imbuh dia.
Atas keterangan itu, polisi sudah mengambil keterangan dari orang tua Desi. "Belum ada perkembangan kesimpulan kematiannya bagaimana. Terbaru, kami habis mengambil keterangan dari orang tuanya yang tinggal di Kramat Jati," ujar Kapolsek Pancoran Kompol Aswin.
"Jadi kami konfirmasi. Setelah kejadian si Desi masih telpon-telponan sama orang tuanya," imbuh Aswin.
SUMBER: http://news.detik.com/berita/d-3348214/5-fakta-kematian-model-desi-jatuh-dari-kalibata-city-hingga-misteri-telepon/6
loading...