loading...
loading...
Ikatan antara seorang nenek, anak, dan cucunya selalu menjadi sebuah hal yang amat spesial, namun tidak pernah se ’spesial’ ini.
Seorang ibu asal Swedia telah kehilangan uterusnya akibat kankerpada usia 20 tahun. Namun, ia berhasil melahirkan anak, berkat donasi rahim dari ibunya (nenek si bayi).
Dikutip dari Medical Daily (26/8/2015), Dr. Mats Brannstrom, seorang profesor obstetri dan ginekologi dari Rumah SakitSahlgrenska di Universitas Gothernburg dan Stockholm IVF, melakukan sebuah terobosan baru mengenai obat kesuburan.
Pada mulanya, dia mentransplantasikan rahim kepada sembilan orang wanita sebagai bagian dari sebuah studi eksperimental.
Mereka yang berpartisipasi pada penelitian ini ada yang terlahir tanpa rahim, atau kehilangan rahim akibat kanker.
Meskipun bayi yang baru dilahirkan ini bukan yang pertama dilahirkan dengan proses ini, Brannstrom sudah pernah membantu proses kelahiran empat orang bayi lainnya menggunakain rahim yang ditransplantasikan.
Kasus ini sendiri adalah kasus yang spesial, dimana satu rahim berhasil melahirkan tiga generasi sebuah keluarga, seperti yang dikatan Brannstrom kepada Ap.
Pada awalnya, sang ibu menjalani proses fertilisasi vitro untuk membuat embrio menggunakan indung telurnya dan sperma sang suami.
Tim dokter harus menunggu selama satu tahun setelah proses transplantasi dilakukan untuk menghindari segala macam komplikasi.
Namun setelah empat kali proses percobaan, akhirnya sang wanita berhasil hamil. Tak ada komplikasi yang dirasakan selama kehamilan tersebut, dan ia berhasil melahirkan sang bayi melalui proses sesar.
”Aku tak bisa menjelaskan betapa bahagianya kami,” ungkap sang wanita kepada The Associated Press.
”Ini semua adalah buah dari apa yang selalu aku harapkan selama ini.” tambahnya
Sang ibu mengatakan bahwa ia dan suaminya berniat untuk menceritakan kejadian ini kepada sang anak saat ia sudah besar kelak.
”Aku harap saat ia nanti tumbuh besar, transplantasi uterus bisa menjadi sebuah perawatan yang diakui untuk wanita seperti aku.
Dan ia akan tahu bahwa ia adalah bagian dari proses tersebut, sehingga semuanya bisa terjadi.” (Sadam, Medical Daily/Ali Venosa/Tribunnews.com)
loading...