loading...
loading...
Seorang suami ditakdirkan menjadi pemimpin keluarganya. Beberapa kewajiban pun harus dilakukan laki-laki agar bisa menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga yang baik. Termasuk dalam hal mencari nafkah.
Namun apa jadinya ketika suami Anda ternyata tidak bekerja, dan bagaimana caranya menjalankan kewajibannya memberi nafkah untuk istri dan anaknya?
Banyak hal mengerikan ketika suasana seperti ini terjadi. Peristiwa yang kerap melanda keluarga dengan kondisi demikian adalah pertengakaran antara suami istri yang tiada hentinya.
Alhasil keluarga sakinah, mawadah, warohmah yang diimpikan pun hanya tinggal angan-angan belaka.
9
Suami adalah pemimpin keluarga bukan sekadar omongan, tapi juga dinaskan dalam kitab pemeluk agama Islam, Al Quran, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Ta’ala:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita” (QS. 4:34),
Maksudnya adalah sebagai pemimpin terhadap istri dan keluarganya dalam pengajaran, pengaturan, penjagaan, pemeliharaan dan yang memegang kendali keluarga.
Di pundaknya tanggung jawab memberikan nafkah kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Sementara, istri bertanggungjawab dalam melayani suami dan menjaga kehormatan dirinya serta harta suaminya.
Sebenarnya tidak salah jika seseorang yang telah baligh dan telah bertemu dengan jodohnya segera melangsungkan pernikahan.
Pernikahan bagi yang sudah baligh justru malah harus disegerakan, karena ia dapat menjaga seseorang dari terjerumus ke dalam zina.
Seperti dikutip dari kabarmakkah.com, di dalam Islam tidak ada syarat bahwa calon suami harus mapan dulu secara ekonomi untuk menikahi calon istrinya.
Pernikahan justru pembuka awal pintu rezeki.
Pernah dahulu, putri Abu Bakar R.A yakni Asma R.A bercerita:
“Ketika saya menikah dengan Zubair, dia tidak memiliki harta apa pun. Tidak mempunyai tanah, tidak mempunyai pembantu untuk meringankan perkerjaan juga tidak memiliki sesuatu apa pun. Dia hanya memiliki seekor kuda dan seekor unta yang setiap hari harus saya bawakan rumput dan minumnya….” (HR. Bukhari)
Begitulah gambaran pernikahan di zaman Rasulullah SAW.
Asma binti Abu Bakar R.A tidak menolak pinangan Zubair R.A yang tidak memiliki sesuatu apa pun kecuali seekor kuda dan unta.
Namun perlu kita lihat di sini bahwa Asma R.A menjalani kehidupan rumah tangganya tanpa keluh kesah apalagi marah-marah.
9
Suami adalah pemimpin keluarga bukan sekadar omongan, tapi juga dinaskan dalam kitab pemeluk agama Islam, Al Quran, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Ta’ala:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita” (QS. 4:34),
Maksudnya adalah sebagai pemimpin terhadap istri dan keluarganya dalam pengajaran, pengaturan, penjagaan, pemeliharaan dan yang memegang kendali keluarga.
Di pundaknya tanggung jawab memberikan nafkah kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Sementara, istri bertanggungjawab dalam melayani suami dan menjaga kehormatan dirinya serta harta suaminya.
Sebenarnya tidak salah jika seseorang yang telah baligh dan telah bertemu dengan jodohnya segera melangsungkan pernikahan.
Pernikahan bagi yang sudah baligh justru malah harus disegerakan, karena ia dapat menjaga seseorang dari terjerumus ke dalam zina.
Seperti dikutip dari kabarmakkah.com, di dalam Islam tidak ada syarat bahwa calon suami harus mapan dulu secara ekonomi untuk menikahi calon istrinya.
Pernikahan justru pembuka awal pintu rezeki.
Pernah dahulu, putri Abu Bakar R.A yakni Asma R.A bercerita:
“Ketika saya menikah dengan Zubair, dia tidak memiliki harta apa pun. Tidak mempunyai tanah, tidak mempunyai pembantu untuk meringankan perkerjaan juga tidak memiliki sesuatu apa pun. Dia hanya memiliki seekor kuda dan seekor unta yang setiap hari harus saya bawakan rumput dan minumnya….” (HR. Bukhari)
Begitulah gambaran pernikahan di zaman Rasulullah SAW.
Asma binti Abu Bakar R.A tidak menolak pinangan Zubair R.A yang tidak memiliki sesuatu apa pun kecuali seekor kuda dan unta.
Namun perlu kita lihat di sini bahwa Asma R.A menjalani kehidupan rumah tangganya tanpa keluh kesah apalagi marah-marah.
Ia sabar mencarikan rumput dan mengambilkan air untuk makan dan minum kedua hewan peliharaan suaminya.
Kesabaran ini akhirnya membuahkan hasil, Allah SWT membukakan pintu rezekinya bagi keluarga Asma R.A.
Ketika Rasulullah SAW hijrah ke madinah, beliau telah menghadiahkan sebidang tanah kepada Zubair R.A sehingga bisa ditanami pohon-pohon kurma di atasnya.
Ayahnya Asma R.A pun memberikan seorang pembantu yang dapat meringankan pekerjaannya.
Akhirnya kehidupan keluarga Asma R.A berangsur-angsur membaik.
Kesabaran inilah yang harus kita tiru jika suami kita saat ini masih menganggur.
Sabar berdo’a dan sabar berikhtiar membantu mencari jalan keluar pemasukan bagi rumah tangga.
Lalu jangan lupa untuk mensyukuri rezeki sekecil apa pun yang dibawa pulang suami.
Janganlah selalu merasa kurang, karena Dia Maha Mengetahui seberapa besar kebutuhan kita.
Kita harus ingat akan firman-Nya bahwa jika kita bersyukur maka Dia akan menambah ni’mat-Nya, sedangkan jika kita kufur maka adzab-Nya sangatlah pedih.
Namun faktanya banyak istri yang tidak sabar menghadapi suaminya yang masih menganggur.
Alih-alih berdo’a dan berusaha mencari jalan keluar, mereka selalu menyalahkan suami akan himpitan ekonomi yang dihadapinya sekarang ini.
Sering pula istri marah sambil mengeluarkan kata-kata kasar, misalnya: “Dasar suami tak becus, tak berguna!”
Kata-kata ini tentunya akan menyakiti perasaan suami dan menyulut emosinya hingga tak jarang rumah tangga yang masih seumur jagung berakhir dengan perceraian.
Jadi untuk para istri yang suaminya masih menganggur, berdo’alah pada Allah! marah bukanlah solusi.
Allah SWT tidak akan membebani seseorang dengan beban yang tidak mampu dipikulnya.
Insya Allah do’a yang dipanjatkan dan ikhtiar yang terus digulirkan untuk meraih rezeki yang halal akan membukakan pintu rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Rutinkanlah membaca do’a di bawah ini di waktu-waktuyang mustajab. Mudah-mudahan Allah SWT mengabulkan do’a ini sehingga suami Anda segera mendapatkan pekerjaan. Aamiin.
Inilah Doanya:
“Allahumma yaa ghaniyyu ya hamiid ya mubdiu ya muiid ya rahiimu ya waduud aghnina bihalaalika’an haraamika wa bifadhlika ‘amman siwaaka.”
Artinya:
Ya Allah Tuhanku yang Maha Kaya dan Maha Terpuji. Tuhan yang menakdirkan dan yang mengembalikan, yang Maha Kasih dan Maha Kasih Sayang. Berilah aku kekayaan harta yang Engkau halalkan bukan yang Engkau haramkan. Berilah aku kelebihan dari yang lain dengan berkah karuniaMu.
Kesabaran ini akhirnya membuahkan hasil, Allah SWT membukakan pintu rezekinya bagi keluarga Asma R.A.
Ketika Rasulullah SAW hijrah ke madinah, beliau telah menghadiahkan sebidang tanah kepada Zubair R.A sehingga bisa ditanami pohon-pohon kurma di atasnya.
Ayahnya Asma R.A pun memberikan seorang pembantu yang dapat meringankan pekerjaannya.
Akhirnya kehidupan keluarga Asma R.A berangsur-angsur membaik.
Kesabaran inilah yang harus kita tiru jika suami kita saat ini masih menganggur.
Sabar berdo’a dan sabar berikhtiar membantu mencari jalan keluar pemasukan bagi rumah tangga.
Lalu jangan lupa untuk mensyukuri rezeki sekecil apa pun yang dibawa pulang suami.
Janganlah selalu merasa kurang, karena Dia Maha Mengetahui seberapa besar kebutuhan kita.
Kita harus ingat akan firman-Nya bahwa jika kita bersyukur maka Dia akan menambah ni’mat-Nya, sedangkan jika kita kufur maka adzab-Nya sangatlah pedih.
Namun faktanya banyak istri yang tidak sabar menghadapi suaminya yang masih menganggur.
Alih-alih berdo’a dan berusaha mencari jalan keluar, mereka selalu menyalahkan suami akan himpitan ekonomi yang dihadapinya sekarang ini.
Sering pula istri marah sambil mengeluarkan kata-kata kasar, misalnya: “Dasar suami tak becus, tak berguna!”
Kata-kata ini tentunya akan menyakiti perasaan suami dan menyulut emosinya hingga tak jarang rumah tangga yang masih seumur jagung berakhir dengan perceraian.
Jadi untuk para istri yang suaminya masih menganggur, berdo’alah pada Allah! marah bukanlah solusi.
Allah SWT tidak akan membebani seseorang dengan beban yang tidak mampu dipikulnya.
Insya Allah do’a yang dipanjatkan dan ikhtiar yang terus digulirkan untuk meraih rezeki yang halal akan membukakan pintu rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Rutinkanlah membaca do’a di bawah ini di waktu-waktuyang mustajab. Mudah-mudahan Allah SWT mengabulkan do’a ini sehingga suami Anda segera mendapatkan pekerjaan. Aamiin.
Inilah Doanya:
“Allahumma yaa ghaniyyu ya hamiid ya mubdiu ya muiid ya rahiimu ya waduud aghnina bihalaalika’an haraamika wa bifadhlika ‘amman siwaaka.”
Artinya:
Ya Allah Tuhanku yang Maha Kaya dan Maha Terpuji. Tuhan yang menakdirkan dan yang mengembalikan, yang Maha Kasih dan Maha Kasih Sayang. Berilah aku kekayaan harta yang Engkau halalkan bukan yang Engkau haramkan. Berilah aku kelebihan dari yang lain dengan berkah karuniaMu.
loading...