Allahuakbar,Dokter Temukan Surat Wasiat di Tas Tangan Jenazah Wanita Ini, Isinya Mengejutkan!

loading...
loading...
Seorang wanita berusia 71 tahun menghembuskan nafasnya dirumah sakit.
Kematian menjadi viral setelah dokter menemukan sebuah surat wasiat yang menyayat hati.
Dilansir dari Babab.net, si wanita telah meninggal selama dua hari.



namun tidak ada keluarganya yang datang .
Namun seorang pria bernama Imran berusia 53 tahun menderita cacat bisu adalah anak dari wanita tersebut.
Ia Awalnya hanya mendapat kabar jika ibunya sakit kamis lalu.
Image result for jenazah nenek
ilustrasi
Sebelum kematiannya, warga lanjut usia yang tinggal di Program Perumahan Rakyat Kangar 1 (RPA) di sini,
telah menulis surat wasiat untuk meminta seseorang yang membaca suratnya.
untuk mengatur tubuhnya jika dia meninggal.
Itu karena anaknya tidak mampu melakukan itu.
Dia juga meminta agar wajahnya ditunjukkan pada anaknya setelah di kafani sehingga anaknya tahu bahwa dia telah pergi.
Ketua Komite Pengembangan dan Keamanan Desa Indera Kayangan Zulkefli Mokhtar, 52.
mengatakan bahwa surat tersebut ditemukan .
di dalam tas almarhum saat staf rumah sakit ingin menemukan dokumen identitas almarhum.
"Itu adalah kehendak istri saya yang terlambat.
"Awal tahun ini, dia pernah berbicara tentang masa depan anaknya dan bagaimana mengelola tubuhnya jika meninggal.
"Dia khawatir anaknya mungkin tidak tahu mengatur tubuhnya dan berharap tetangga bisa membantu," katanya.
Menurutnya, mereka bahkan tidak mengetahui adanya surat tersebut.
namun meyakini semangat tersebut sering membawanya di dalam tas.
Image result for proses penguburan
Arwah dimakamkan di Pemakaman Tok Paduka
Sementara itu, Kepala polisi setempat Kangar Abdul Rahman Mohd Noordin.
saat dihubungi mengkonfirmasi kejadian tersebut dan .
hasil post-mortem tersebut meninggal karena penyakit jantung.
Menurut dia, sebuah penyelidikan awal menemukan bahwa Bibi Meherniga meninggal pada hari Selasa .
sebelum mayatnya ditemukan oleh penduduk desa pada hari Kamis di rumah tersebut .
dan kasus tersebut diklasifikasikan sebagai kematian mendadak (SDR).
Sementara itu, Imran, yang berprofesi sebagai asisten di Community Rehabilitation Centre di Jalan Pegawai, sekarang harus hidup sendirian.
loading...