loading...
loading...
Peristiwa tragis terjadi di Tanjung Tiram, Batubara, Sumut. Seorang balita, Muhammad Rahmadan (2) tewas imbas pertengkaran ayah dan ibunya.
Rahmadan tewas setelah ditendang ayahnya, Indra (24). Pria ini melakukan perbuatan itu karena emosi saat bertangkar dengan istrinya Maryamah.
"Kejadiannya tadi malam, Kamis (6/4) sekitar pukul 19.00 WIB di rumah mereka di Jalan Jogja Dusun XIII, Desa Suka Maju, Tanjung Tiram," kata Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Irsol, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (7/4).
Indra dan Maryamah diketahui bertengkar karena kondisi perekonomian mereka. "Nasi nggak ada di rumah, jadi mereka bertengkar," jelas Irsol.
Emosi Indra tak terbendung saat pertengkaran itu. Dia gelap mata dan menendang putra pertamanya, Muhammad Zairi (3,5). Balita ini terjatuh ke lantai dan mengalami luka lecet pada kening kirinya.
Kejadian itu diduga membuat putra kedua mereka, Muhammad Rahmadan (2), ketakutan. Balita ini ikut menangis.
"Kemudian secara spontan tersangka semakin emosi dan menendang pada rusuk kiri menggunakan kaki kanannya," sambung Irsol.
Akibat tendangan itu, Rahmadan terpental hingga 1 meter dari posisi awal. Balita itu seketika kejang-kejang, kemudian meninggal dunia.
Kejadian itu dilaporkan masyarakat polisi. Personel Reskrim Polsek Labuhan Ruku kemudian turun ke lokasi dan mengamankan Indra. "Pelaku sudah kita amankan di Polsek. Sementara jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi," jelas Irsol.
Dari pemeriksaan sementara, Indra mengaku baru sekali itu menganiaya anaknya. Dia beralasan emosi karena bertengkar dengan istrinya. "Dia mengaku menyesal," ucap Irsol.
Indra masih diproses di Polsek Labuhan Ruku. Dia terancam pasal Undang-Undang Perlindungan Anak.
Rahmadan tewas setelah ditendang ayahnya, Indra (24). Pria ini melakukan perbuatan itu karena emosi saat bertangkar dengan istrinya Maryamah.
"Kejadiannya tadi malam, Kamis (6/4) sekitar pukul 19.00 WIB di rumah mereka di Jalan Jogja Dusun XIII, Desa Suka Maju, Tanjung Tiram," kata Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Irsol, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (7/4).
Indra dan Maryamah diketahui bertengkar karena kondisi perekonomian mereka. "Nasi nggak ada di rumah, jadi mereka bertengkar," jelas Irsol.
Emosi Indra tak terbendung saat pertengkaran itu. Dia gelap mata dan menendang putra pertamanya, Muhammad Zairi (3,5). Balita ini terjatuh ke lantai dan mengalami luka lecet pada kening kirinya.
Kejadian itu diduga membuat putra kedua mereka, Muhammad Rahmadan (2), ketakutan. Balita ini ikut menangis.
"Kemudian secara spontan tersangka semakin emosi dan menendang pada rusuk kiri menggunakan kaki kanannya," sambung Irsol.
Akibat tendangan itu, Rahmadan terpental hingga 1 meter dari posisi awal. Balita itu seketika kejang-kejang, kemudian meninggal dunia.
Kejadian itu dilaporkan masyarakat polisi. Personel Reskrim Polsek Labuhan Ruku kemudian turun ke lokasi dan mengamankan Indra. "Pelaku sudah kita amankan di Polsek. Sementara jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi," jelas Irsol.
Dari pemeriksaan sementara, Indra mengaku baru sekali itu menganiaya anaknya. Dia beralasan emosi karena bertengkar dengan istrinya. "Dia mengaku menyesal," ucap Irsol.
Indra masih diproses di Polsek Labuhan Ruku. Dia terancam pasal Undang-Undang Perlindungan Anak.
loading...