Lakukan Aksi Balas Dendam, Bocah Laki-laki Ini Masukan Cairan Tak Terduga di Botol Minum Temannya!

loading...
loading...
Anak kecil memang sering melakukan hal-hal spontan.
Mereka juga terkadang tak memikirkan efek dari tindakan yang ia lakukan.
Seperti yang dilakukan bocah laki-laki ini.

Kisah ini bermula saat terjadi kerenggangan antara 2 orang murid perempuan di sebuah sekolah dasar di Jurong, Singapura.
Awalnya kedua anak ini adalah teman baik.
Namun, karena suatu masalah, hubungan anak-anak ini jadi renggang.
Seorang anak laki-laki yang menyukai satu di antara mereka pun ingin melakukan balas dendam.
Ia melakukan aksi ini demi menarik perhatian sang teman sekelas.
Akhirnya, pada 22 Maret 2017, anak laki-laki ini masuk ke kelas pada saat jam istirahat demi melancarkan aksinya.
Anak ini diam-diam memasukan sebotol kecil sabun cair ke botol minum korban.
Tak menyadari zat yang ada di dalam botolnya, sang anak pun meminumnya.
Sesaat setelahnya, ia merasa mulai dan muntah 2 kali di sekolah.
Akhirnya, ia pun dilarikan ke rumah sakit.
Saat botol minum tersebut dicuci oleh asisten rumah tangganya, aksi ini akhirnya terungkap.
Sang asisten rumah tangga menemukan banyak busa di botol minum anak tersebut.
Ia juga mencium bau sabun cair yang sangat menyengat.
Hal inilah yang membuatnya menghubungi pihak guru di sekolah.
Sang anak laki-laki pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada korban.
 Pelaku meminta maaf pada korban
Pelaku meminta maaf pada korban (Lianhe Wanbao)
Sang korban ingat bahwa dirinya sempat melihat anak tersebut tertawa saat ia meminum air dari botolnya.
Ia juga ingat bahwa anak tersebut pernah menyampaikan sebuah ancaman padanya.
"Aku akan meracunmu sampai mati!"
"Aku kira dia hanya bercanda, aku tidak menyangka dia benar-benar melakukannya," ungkap sang anak pada The Straits Times.
Dokter mengungkapkan bahwa sang korban tak akan mengalami efek sakit jangka panjang.
Namun, ayah korban sangat merasa khawatir karena putrinya terus muntah.
Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai aksi balas dendam anak sekolah ini.
Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran ya, guys
loading...