Kakak Iparku Selalu Menghina Aku dan Suami di Depan Keluarga, Namun "Foto" dalam Ponsel Ini Buat Dia Terdiam!

loading...
loading...
Makanya jadi orang itu gak boleh sombong, apalagi dengan keluarga sendiri...
Aku dan suamiku, hanyalah sebuah keluarga kecil yang dimana suamiku bekerja dengan hallal di kota kecil ini. Bisa dibilang kami pas - pasan, kalau hemat - hemat juga bisa lah nabung. Suamiku anak ke-2 dari 2 bersaudara di keluarganya. Komunikasi kami dengan keluarga kakak sangat jarang sekali! Mertua kami tidak suka dengan istrinya yang kacang lupa akan kulitnya. Kalau kemana - mana, pasti yang diajak itu pasti aku dan keluarga, tidak pernah keluarga dia, jadi inilah sumber pemecah keluargaku dengan keluarga kakak iparku.



Kakak suamiku pergi ke luar negeri untuk bekerja. Ia bekerja sebagai kuli bangunan dimana negara itu, semua kuli bangunan memiliki pendapatan di atas rata - rata! Karna itulah, kakak suamiku hanya pulang setahun sekali, dan kakak iparku jadinya hanya di rumah menunggu uang suaminya masuk dan diahanya jaga anak, belanja buat anak, dan jalan - jalan bareng anak - anaknya, tak perlu bekerja.

Aku iri sebenarnya, tapi, aku lebih bersyukur kalau 7 hari 24 jam, aku ada suami yang ready untuk mendengarkan curhatku, mendengarkan curhatan anakku, dan selalu bareng kita kemana - mana! Momen itulah yang aku mau, bukan uang yang berlimpah - limpah tanpa kehadiran pria yang selalumenyediakan pundaknya untuk menompangku.

Kakak ipar sekarang tinggal di rumah mertua, dan mereka selalu cekcok. Setiap kali aku datang ke rumah mertua untuk bawa anak - anak, dia selalumencari masalah denganku! Entah itu gaya pakaianku, wajahku yang kusam karna lelah, rambutku yang tak pernah aku urus, dan anak - anak yang tak pernah dibelikan baju baru, dll. Aku marah! Aku selalu cekcok dengannya, tetapi suamiku selalu berpesan untuk tahan emosiku dan jangan cari masalah dengannya karna yang kita kunjungi bukan dia, tapi mertua. Kakak iparku ini memang gak tahu malu, padahal dulunya dia juga berasal dari keluargamiskin, sekarang saja sudah bisa pakai gelang emas, rambut yang ditata mengembang kayak gulali, baju yang bermerek, tapi dia gak sadar akan siapa dirinya yang dulu!

2 Tahun yang lalu, kakak ipar pulang dari luar negeri dan dia membawa keluarganya pindah keluar dari rumah mertua ke perkotaan. Aku harusnya senang, karena setiap kali kalau aku ke rumah mertua, aku tidak akan pernah lihat dia lagi, mertua juga tidak perlu capek - capek berdebat dengan dia lagi! Tapi entah kenapa, aku gak bisa terima aja, aku jadi sensi! Tapi suamiku mencela, katanya aku gak bisa senang lihat orang lain bahagia. Ya, aku sadar, danmungkin memang aku harus belajar untuk ikut senang ketika orang yang tak aku suka itu senang.

Tahun lalu, ketika tahun baru menjelang, kakak suamiku akhirnya pulang dan mengajak semua sanak keluarga untuk kumpul di rumah mertua untuk makan malam bersama menjelang tahun baru. Disaat kita sedang asik - asiknya ngobrol satu sama lain, dengan sanak saudara yang jarang ketemu, tiba - tiba saja si sok kaya itu memotong pembicaraanku,"Eh ching... itu dompet berapaan ya?", "Dompet biasa aja kok... 200 ribuan mungkin, aku beli pas lagi promo aja...", jawabku merendah. "Aduh, jadi cewek itu harus cerdik dikit! Buatlah diri kau cantik dan menarik! Nanti aku belikan yang baru ya, yang harganya 4 jutaan." Aku sudah emosi, tapi suamiku yang disebelah menepuk pahaku, menandakan untuk tahan emosi. Aku liat raut wajah suamiku yang tidak berekspresi, aku tahu, itu menandakan dia juga sudah marah besar! Wanita iblis ini benar - benar sedang memandang rendah kami berdua! Dialanjut,"Liat tuh, kerutan di mukamu... Duh ching... Suamimu itu ganteng lho, jangan sampai nanti kalian jalan berdua, dia jadi malu lho! Bisa - bisa diaselingkuh nanti!" Mendengar kalimat itu, aku langsung mencak, MARAH SEKALI! Aku berdiri dari kursiku, aku keluarkan ponsel dalam dompet ini, aku buka sebuah kumpulan foto dan aku lempar ponselku ke tengah - tengah meja! Isi foto itu adalah si wanita iblis itu sedang merangkul cowok lain dikota! Dia selingkuh! Tidak ada yang tahu selain aku! Aku beberapa kali menangkap dia selingkuh sama cowok lain saat aku mau berangkat kerja di kota! 

Suasana langsung hening. Sampai suara serangga pun kedengeran... Dia langsung pergi dari meja itu karna malu, dan aku bersama anak suami juga pamitan. Malam itu, aku dimarahin habis - habisan oleh suamiku, dia tahu kalau aku marah, tapi juga tidak memalukan kakaknya di depan semua orang. Mertuaku juga menangis, kenapa anaknya bisa dapat wanita kurang ajar seperti itu. Kakak suamiku juga sudah resign dari kerjaan dia di luar karna mau mengurus rumah tangganya. Apakah aku bersalah dengan mengucapkan kebenaran ini? Karna cepat atau lambat juga dia pasti ketahuan selingkuh bukan?
loading...